Sabtu, 14 Februari 2009

Kemiskinan Subyektif

KEMISKINAN SUBYEKTIF

PENGERTIAN
Pendekatan subyektif menilai kemiskinan berdasarkan pendapat atau pandangan orang miskin sendiri (Joseph F. Stepanek).
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
Lingkungan inti yang mempengaruhi kemiskinan subyektif meliputi kesehatan, kekayaan, pengetahuan, alam, sosial, ekonomi, politik, sarana prasarana dan pelayanan.
CIRI / KARAKTERISTIK
keadaan serba kekurangan,
bahkan pada derajat tertentu hanya tergantung pada orang lain,
selalu pasrah pada kondisi dan keadaan yang ada,
serta tidak dapat memenuhi standar
CONTOH
Secara obyektif, tidak kekurangan suatu apa, tetapi dalam perasaannya ia selalu saja merasa kurang. Kemiskinan kategori pertama, kemiskinan obyektif ”(kelaparan)”. Kemiskinan kategori kedua, kemiskinan subyektif disebut dengan “(keserakahan)”.
CARA MENGUKUR
 Infrastruktur dan Pelayanan: daerah masih terisolir
 Kesehatan: persediaan air bersih
 Ekonomi : Penghasilan digunakan untuk minuman keras, berjudi, dan pelacuran.
 Pengetahuan: Tingkat pendidikan rendah.
 Lingkungan Alam: Luas dan kualitas hutan tidak dimanfaatkan sebaik mungkin.
 Lingkungan Sosial: Solidaritas untuk kegiatan gotong-royong menurun.
DAMPAK / AKIBAT
Pendapatan berkurang, Menurunnya standar dan kualitas hidup, Kurang gizi, Tidak mampu menyekolahkan anak, Banyak pengangguran dan kriminaliotas, Kurangnya lapangan pekerjaan, Meningkatnya angka kematian, khususnya pada ibu dan anak, Bersifat indvidualitas, gotong royong (gemainscaft) menurun.
SOLUSI
Mengontrol nafsu keserakahan jangan sampai mendestruksi kehidupan sosial dan keseimbangan alam.
kesadaran akan tanggungjawab spiritual dan kemanusiaannya agama-agama untuk menyingkirkan musuh utama spiritualitas dan kemanusiaan, yaitu: kemiskinan.

SOLUSI LAINNYA adalah :
Meningkatkan infrastruktur dan pelayanan
Meningkatkan pelayanan penyuluhan (hutan kemasyarakatan, pertanian, manufaktur).
Memberi lebih banyak kegiatan pengembangan kapasitas (misalnya, kursus pelatihan) bagi masyarakat.
Meningkatkan jumlah dan kualitas petugas dan fasilitas kesehatan.

Mempertahankan sistem subsidi
Melanjutkan program Askes Gakin untuk warga miskin.
Melanjutkan program beras subsidi (Raskin).
Meningkatkan lingkungan alam
Membuat dan menegakkan kerangka hukum untuk pemanfaatan sumber daya hutan yang berkelanjutan, termasuk sumber daya alam dan pengelolaan hutan yang berbasis masyarakat.
Menetapkan insentif bagi upaya reboisasi.

Meningkatkan lingkungan ekonomi
Menciptakan lingkungan pendukung yang stabil untuk pembangunan ekonomi.
Menentukan upah minimum bagi karyawan perusahaan untuk mengatasi jerat utang.
Mendukung usaha kecil menengah (misalnya, melalui layanan bantuan perintisan termasuk pengurangan pajak)

Meningkatkan lingkungan sosial
 Mengidentifikasi dan berkomunikasi dengan kelompok sosial yang sesuai.
 Mendorong kerukunan sosial.
 Mendorong kolaborasi antara kelompok kepentingan setempat.

Meningkatkan lingkungan politik
Memberdayakan kampung dan kelompok yang rentan atau marginal melalui partisipasi yang lebih besar.
Membangun komunikasi dua arah yang tulus dengan warga miskin.


PRESENTED BY : meida_suswandari

Tidak ada komentar: